Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pertama Kali, Indonesia Ikuti Pekan Raya Industri Dirgantara Jerman

Pertama Kali, Indonesia Ikuti Pameran Industri Dirgantara JermanFoto: AERO Friedrichshafen via KBRI Berlin

Berlin -Untuk pertama kalinya Indonesia berpartisipasi pada Pameran Industri Dirgantara, AERO EXPO 2019, di Friedrichshafen, Jerman. Lima perusahaan nasional, yaitu PT Aering, PT Cakra Vimana Diinamyck, PT Chroma International, PT Enggal Makmur Abadhi, dan PT Merpati Maintenance Facility (MMF), ikut serta pada ekspo yang berlangsung tanggal 10-13 April 2019 ini.

Ide awal keikutsertaan Indonesia di ekspo ini dilontarkan Dubes RI untuk Jerman, Arif Havas Oegroseno, ketika mendapatkan wakil Ikatan Alumni Sarjana Indonesia (IASI) Jerman pada September 2018 lalu. Hal ini sehabis mengamati banyaknya peluang kolaborasi industri dirgantara yang sanggup dimanfaatkan Indonesia dari Jerman.

"Industri dirgantara perlu kita tampilkan di Hannover Messe 2020. Untuk langkah awal kita sanggup undang beberapa pelaku industri dirgantara nasional untuk ikut AERO EXPO 2019," kata Dubes Oegroseno menyerupai disampaikan dalam rilis pers KBRI Berlin kepada detikcom, Kamis (11/4/2019).

Seperti diketahui, pada 2 April 2019 lalu, Indonesia resmi mendapatkan estafet Negara Mitra Hannover Messe 2020 dari Swedia. Sektor industri dirgantara akan melengkapi lima sektor lain yang akan difokuskan Indonesia di Hannover Messe 2020 nanti. Kelima sektor itu yaitu masakan dan minuman, tekstil, otomotif, elektronika, dan kimia/farmasi.

Stand Indonesia di AERO Expo 2019 difasilitasi oleh KBRI Berlin. Di area tersebut, kelima perusahaan Indonesia memamerkan sejumlah produk dan jasa dirgantara nasional. Di antaranya maintenance, repair, overhaul (MRO), aeronautical engineering service, drones serta flight data monitoring. Dadali (Multi Purpose Aerial Vehicle Drone) yang merupakan prototype kendaraan masa depan produksi Indonesia memikat perhatian banyak pengunjung. Umumnya mereka berasal dari Jerman, Swiss, Rusia, Polandia, Perancis, dan China.

Pertama Kali, Indonesia Ikut Pameran Industri Dirgantara JermanFoto: Dubes Havas dan Tim Indonesia memamerkan Dadali, salah satu produk nasional yang diminati pengunjung (KBRI Berlin)

Kelima perusahaan nasional yang mengikuti AERO EXPO Friedrichshafen 2019, tergabung dalam beberapa asosiasi, antara lain Indonesia Aircraft Maintenance Services Association (IAMSA), Indonesia Aeronautical Engineering Center (IAEC), Indonesia Aircraft Component Manufacturer Association (INACOM). Asosiasi-asosiasi ini membentuk ekosistem industri dirgantara tanah air.

Melalui keikutsertaan mereka di ekspo ini, diyakini jejaring UMKM industri dirgantara Indonesia dengan pelaku di Eropa semakin luas dan meningkat.

Hal senada diungkapkan Direktur Utama MMF yang juga Ketua Umum IAMSA, Rowin H. Mangkusubroto. "Kami sangat mengapresiasi inisiatif KBRI Berlin mengajak kami untuk ikut ekspo ini. Ini pertama kali bagi kami ikut ekspo dirgantara di Jerman. Dari sini kami sanggup mengenalkan bahwa Indonesia mempunyai ekosistem penerbangan yang sudah berkembang, dan kami juga sanggup memperluas jejaring ke Eropa," ujar Rowin.

Ditambahkan pula bahwa bisnis dirgantara di Asia ketika ini melejit pesat. Dari ekspo ini diketahui peluang yang sanggup dikembangkan. Bidang MRO pelatihan maupun drones cukup potensial bagi pasar Jerman maupun Eropa.

AERO EXPO Friedrichshafen yaitu ekspo industri dirgantara yang paling besar. Setiap tahunnya ekspo ini menarik perhatian sekitar 35.000 pengunjung yang berasal dari 60 negara. Sekitar 700 penerima ekspo yang berasal dari 40 negara hadir dalam ekspo 2019 ini.



Sumber detik.com
Admin
Admin 3i-Networks adalah suatu sistem pemasaran asuransi jiwa melalui jaringan keagenan 3i-Networks yang mengajak Nasabah selain mendapat perlindungan (proteksi) dan Investasi, juga penghasilan sebagai agen asuransi jiwa (mengikuti peraturan keagenan yang berlaku dan agen wajib berlisensi dari AAJI) atau sebagai pemberi referensi calon nasabah potensial. Manfaat Asuransi Nilai Investasi di akhir pertanggungan apabila Tertanggung tetap hidup dan polis masih berlaku; atau Nilai Investasi, apabila Polis putus kontrak dalam masa pertanggungan; atau Uang Pertanggungan ditambah Nilai Investasi apabila Tertanggung meninggal dunia. Selanjutnya pertanggungan berakhir. Ketentuan Ringkasan Produk Jenis Investasi CARLink Pro Mixed Usia Masuk Pemegang Polis Usia 17 Tahun sampai 75 Tahun Usia Masuk Tertanggung : Usia 1 sampai 59 Tahun Masa Pertanggungan Sampai dengan usia 75 Tahun Masa Pembayaran Premi 5 Tahun (60 Bulan) Termin Pembauaran Premi Bulanan Selengkapnya silahkan Hubungi Orang Yang Mengundang Anda.

Posting Komentar untuk "Pertama Kali, Indonesia Ikuti Pekan Raya Industri Dirgantara Jerman"