Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Di Depan 300 Pengusaha Internasional, Dubes Oegroseno Bahas Ekonomi Ri

Di Depan 300 Pengusaha Internasional, Dubes Oegroseno Bahas Ekonomi RIFoto: KBRI Berlin

Berlin -Lebih dari 300 pengusaha dari banyak sekali negara hadir pada pertemuan Asia Business Insight di Düsseldorf, Jerman. Duta Besar RI untuk Jerman, Arif Havas Oegroseno diminta khusus memberikan perkembangan perekonomian Indonesia pada sesi "Ambassador Talk".

Perang dagang AS-China yang terus berlarut menjadi salah satu bahasan utama Asia Business Insight 2019. Dubes Havas meyakinkan bahwa di tengah kondisi ekonomi global yang kurang sehat sebagai efek perang dagang ini, ekonomi Indonesia masih stabil serta peluang bisnis yang makin kompetitif.

"Pertumbuhan ekonomi kita berada di angka 5.17%. Utang luar negeri masih sehat, yaitu sekitar 26% dari PDB. Tingkat pengangguran dapat diturunkan hingga 5.13%. Begitu pula angka kemiskinan terus menurun hingga 9,6% di tahun 2018", papar Dubes Oegroseno pada Selasa (26/2) waktu setempat.

Selain itu, pertumbuhan ekonomi digital Indonesia juga muncul sebagai kekuatan baru. Pada selesai 2018 nilainya mencapai sekitar USD27 miliar. Nilai ini meningkat sekitar 49% jikalau dibandingkan tahun 2015.

"4 unicorn kita masuk dalam 10 besar unicorn Asia, dengan total valuasi mencapai sekitar USD20 milyar. Bahkan GoJek Indonesia menduduki peringkat pertama Unicorn terbesar di Asia Tenggara dan peringkat ke-20 dunia," terperinci Dubes Oegroseno menyerupai disampaikan dalam rilis pers KBRI Berlin kepada detikcom, Jumat (1/3/2019).

Banyak lagi capaian ekonomi Indonesia yang patut dicatat. Seperti Fintek Indonesia yang terus bertambah. Saat ini jumlahnya tercatat sekitar 160, yang di tahun 2016 jumlahnya gres sekitar 50. Di samping itu, Indonesia juga menjadi negara pertama di dunia yang memperkenalkan Green Sukuk (obligasi berbasis syariah) dengan memakai mata uang US Dollar.

Acara Asia Business Insight yang berlangsung di Hotel Hyatt Regency Dusseldorf ini diselenggarakan oleh HSBC dan Handelsblatt. Acara ini merupakan lembaga bisnis tahunan yang membahas perkembangan hubungan ekonomi Asia- Jerman. Meskipun begitu, program ini tidak hanya diminati oleh pengusaha besar dari Jerman, tetapi juga dari negara lainnya menyerupai Inggris, Cina, India, Amerika dan Australia. Forum bisnis ini mempunyai magnet tersendiri sebab membahas isu-isu yang bersifat mudah menyerupai ekonomi digital, mobile payment software, serta kebijakan-kebijakan di balik kondisi politik ekonomi terkini.

Asia Business Insight 2019 menghadirkan 26 pembicara dari kalangan pelaku usaha, media, perbankan, serta pakar teknologi ekonomi digital. Dubes Oegroseno yaitu satu-satunya pembicara dari kalangan pemerintah. Dan Indonesia yaitu satu-satunya negara yang diberikan sesi khusus untuk mempresentasikan perkembangan ekonominya.

Sesi paparan oleh Dubes Oegroseno yang dikemas dalam bentuk obrolan interaktif ini dimoderatori oleh Nicole Sebastian, Kepala Divisi Luar Negeri Handelsblatt. Secara khusus Nicole juga menanyakan perihal perjanjian FTA Indonesia termasuk mengenai perkembangan negosiasi IU-CEPA dan RCEP. Sementara dari peserta, pertanyaan perihal banyak sekali informasi muncul. Mulai dari problem pembangunan infra struktur, kondisi Jakarta, bahkan hingga problem Pemilu.

Sumber detik.com
Admin
Admin 3i-Networks adalah suatu sistem pemasaran asuransi jiwa melalui jaringan keagenan 3i-Networks yang mengajak Nasabah selain mendapat perlindungan (proteksi) dan Investasi, juga penghasilan sebagai agen asuransi jiwa (mengikuti peraturan keagenan yang berlaku dan agen wajib berlisensi dari AAJI) atau sebagai pemberi referensi calon nasabah potensial. Manfaat Asuransi Nilai Investasi di akhir pertanggungan apabila Tertanggung tetap hidup dan polis masih berlaku; atau Nilai Investasi, apabila Polis putus kontrak dalam masa pertanggungan; atau Uang Pertanggungan ditambah Nilai Investasi apabila Tertanggung meninggal dunia. Selanjutnya pertanggungan berakhir. Ketentuan Ringkasan Produk Jenis Investasi CARLink Pro Mixed Usia Masuk Pemegang Polis Usia 17 Tahun sampai 75 Tahun Usia Masuk Tertanggung : Usia 1 sampai 59 Tahun Masa Pertanggungan Sampai dengan usia 75 Tahun Masa Pembayaran Premi 5 Tahun (60 Bulan) Termin Pembauaran Premi Bulanan Selengkapnya silahkan Hubungi Orang Yang Mengundang Anda.

Posting Komentar untuk "Di Depan 300 Pengusaha Internasional, Dubes Oegroseno Bahas Ekonomi Ri"